Bayangkan dengan mudah mengiris melalui keju kegemaran anda dengan pisau keju keluli tahan karat kami, menyebarkannya dengan penyebar keju kayu kam...
Lihat butiranThe thickness, transparency and heat resistance of glass jars are significantly affected by the production process. Here is a detailed analysis of how each factor is affected by the production technology:
The thickness of the glass jar mainly depends on the glass formula, molding process and cooling process:
Molding process:
Tekan pengacuan: Menggunakan acuan dan tekanan mekanikal untuk membentuk balang kaca, biasanya mungkin menghasilkan balang kaca yang lebih tebal, sesuai untuk bekas makanan dan peralatan makmal yang memerlukan ketahanan yang lebih tinggi.
Pencetakan Blow: Menggunakan tekanan udara untuk meniup kaca cair ke dalam acuan, biasanya menghasilkan balang kaca berdinding nipis, sesuai untuk pembungkusan ringan (seperti botol minuman).
Glass Formula:
Increasing the silica (SiO₂) content increases the strength of the glass, allowing the production of thinner but strong glass jars.
Adding alumina (Al₂O₃) can improve the mechanical strength of the glass, making thinner glass jars still durable.
Cooling process (annealing):
Kaca perlu perlahan -lahan disejukkan (anil) selepas pembuatan untuk mengurangkan tekanan dalaman. Cooling too quickly can cause glass to be brittle, requiring increased thickness to improve durability.
Impact summary:
Bekas kaca boleh menjadi lebih nipis tetapi masih mempunyai kekuatan yang tinggi jika proses pembentukan ketepatan tinggi (seperti pengacuan mampatan) dan formulasi kaca yang dioptimumkan digunakan. If the forming is uneven or the cooling is insufficient, the thickness may be increased to compensate for the structural defects of the glass.
The transparency of glass is mainly affected by the purity of raw materials, melting temperature and cooling method:
Raw material purity:
High-purity silicon dioxide (SiO₂) can improve the transparency of glass.
Kekotoran (seperti ion besi Fe²⁺) boleh menyebabkan kaca kelihatan hijau atau coklat, jadi kaca transparan tinggi biasanya memerlukan penghapusan kekotoran besi atau penambahan dekolorizer (seperti mangan oksida mno₂).
Suhu lebur:
Semakin tinggi suhu lebur (biasanya antara 1400-1600 ° C), gelembung yang lebih sedikit dan zarah-zarah yang tidak rata di dalam kaca, dengan itu meningkatkan ketelusan.
Using electric melting furnaces instead of traditional fuel furnaces can reduce pollutants and improve the optical purity of glass.
Cooling method:
If the cooling is uneven, the glass may produce micro cracks or internal stress, affecting transparency.
Slow cooling through the annealing furnace can reduce the microscopic defects inside the glass, making it clearer and more transparent.
Impact summary:
Glass jars made of high-purity raw materials, high-temperature melting and uniform annealing processes have higher transparency. If there are more impurities or uneven cooling during the manufacturing process, the glass may show a certain color or turbidity.
The heat resistance (thermal shock resistance) of glass depends on the glass composition, heat treatment process and thickness control:
Glass formula:
Ordinary soda-lime glass has general heat resistance and may break when the temperature difference exceeds 60-100°C.
Kaca borosilicate menambah boron oksida (b₂o₃) dan boleh menahan perubahan suhu yang lebih besar (sehingga 500 ° C), yang digunakan untuk eksperimen suhu tinggi dan peralatan baking.
Heat treatment process (tempered treatment):
Kaca terbentur dipanaskan ke suhu yang dekat dengan suhu melembutkan (kira -kira 620 ° C) dan kemudian disejukkan dengan cepat untuk membentuk tekanan mampatan di permukaan, dengan itu meningkatkan ketahanannya terhadap kejutan haba.
Kaca terbentur adalah 3-5 kali lebih tahan haba daripada kaca biasa, tetapi apabila ia pecah, ia akan menghancurkan secara keseluruhan, yang tidak sesuai untuk beberapa bekas makanan.
Thickness influence:
Meningkatkan ketebalan balang kaca boleh meningkatkan rintangan haba, tetapi terlalu tebal akan menyebabkan tekanan dalaman yang tidak sekata pada kaca apabila suhu berubah, yang akan memudahkannya.
In general, glass jars with uniform thickness are more resistant to thermal shock than those with large local thickness changes.
Influence summary:
Bekas kaca yang diperbuat daripada kaca borosilicate dan rawatan marah mempunyai rintangan haba yang lebih baik, manakala balang kaca soda-kapur biasa terdedah kepada kerosakan akibat kejutan haba jika ketebalannya tidak dikawal secara seragam. Reasonable annealing and heat treatment processes can improve the thermal shock resistance of glass.
Jika anda ingin menghasilkan balang kaca yang sangat telus, nipis tetapi tahan panas, anda perlu berhati-hati mengawal kesucian bahan mentah, suhu lebur, teknologi pencetakan dan proses penyepuhlindapan untuk mendapatkan prestasi terbaik.